Babi diharamkan,
mengapa diciptakan?│Semua
kita telah mengetahui cerita Nabi Nuh ketika Beliau membawa semua hewan
sepasang-sepasang dan dimasukkan ke kapal besar pada saat terjadi banjir besar?
namun, bayangkan, kapal terus berlayar dan tidak dapat mendarat dalam jangka
waktu yang lama. Semua hewan setiap hari pasti harus membuang kotorannya
tentunya lantai kapal pasti akan di penuhi dengan berbagai kotoran hewan. Jika semakin
hari kotoran semakin banyak tentunya ruangan jadi penuh dengan berbagai kotoran hewan
(karena manusia yang bisa bertugas membuang kotoran hewan cuman sedikit,
dibanding banyaknya hewan yang diangkut). Semua manusia di dalam kapal tersebut
akan resah karena terancam kehidupannya (ingat kotoran=racun).
Akhirnya, Nabi Nuh pun berdoa agar dibantu menyelesaikan
masalah ini. Dan pada saat itulah dimunculkannya babi dengan segala sifatnya
aslinya. Babi terkenal dengan kerakusannya, semua makanan dicaplok, termasuk
kotoran hewan lain. Karena begitu rakusnya, semua kotoran di kapal dalam waktu
singkat habis! Masalahnya, si Babi sendiri itu kan juga buang kotoran. Eh,
hebatnya babi (atau joroknya), kotorannya sendiri pun dimakan. Iya, memang
sudah kodratnya diciptakan seperti itu.
Seperti kita ketahui, kotoran=racun kan? Kok babinya ga
sakit/mati? Babi ini memang hebat, diciptakan dengan ketahanan tubuh luar biasa
sehingga bisa menahan banyak penyakit di tubuhnya, tanpa jadi sakit! Nah lo
kotoran babi beracun dong? Sudah baca artikel mengapa babi haram? Ternyata babi
menyimpan 98% racun di dalam lemak tubuhnya sendiri, cuma 2% dikeluarkan.
Mungkin supaya orang di kapal ga kena penyakit yang ada di dalam tubuh babi,
selama tidak memakannya loh.
Babi memang diciptakan ada tujuannya. Kotoran babi konon
bisa menyuburkan tumbuhan apel, ada gunanya kan? Tulangnya bisa jadi bahan
kerajinan. Bulu ekornya bisa jadi sikat. Jadi si babi ini tidak sia-sia kok.
Terlepas benar tidaknya, saya serahkan pada pendapat anda
semua.
0 Response to "BABI DI HARAMKAN, TETAPI MENGAPA DI CIPTAKAN?"
Post a Comment