Muhammad Ali: Saya the Greatest |’Cassius Clay itu nama
budak!’’ itulah sumpah serapah yang pernah dilontarkan oleh salah satu petinju
terbesar di dunia, Muhammad Ali, ketika ditanya wartawan tentang perubahan
namanya pada akhir tahun 1960-an. Ali gusar karena para wartawan selalu
merubungnya dan selalu menanyakan tentang nama barunya setelah memeluk Islam.
‘’Nama saya Ali, Muhammad Ali. Saya the Greatest,’’ katanya
lagi yang nama kecil lengkapnya bernama Cassius Marcellus Clay Jr (lahir 17
Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika). Saluran berita televisi CNN
baru saja menyatakan Ali meninggal dunia setelah berjuang selama 30 tahun
melawan penyakit parkinson yang diidapnya. "Boxing legend Muhammad Ali
Dead At 74,’’ tulis CNN dalam siaran beritanya pagi ini (Sabtu 4/6).
Meski dikenal jagoan baku pukul, semenjak kecil Ali dikenal
sebagai pribadi yang baik dan menyenangkan. Dia penurut, tak pernah terlibat
perkara kriminal seperti misalnya si petinju leher beton Mike Tyson yang suka
berkelahi semenjak kecil.
Teman-teman kecilnya menyebut Ali yang merupakan putra
tukang cuci pakaian ini sebagai teman yang menyenangkan. Kebugaran dan kekuatan
fisiknya sudah ditempanya semenjak masa sekolah dasar. Ketika teman-teman pergi
ke sekolah menumpang bus, dia memilih berlari ke sekolah meski seorang diri.
"Kalau kami naik bus ke sekolah, Ali malah memilih
berlari ke sekolah yang jarak dari rumah sekitar enam kilometer. Hebatnya, dia
selalu lebih dulu sampai di sekolah daripada kami yang pergi menumpang
bus," cerita seorang tetangga perempuan Ali, di Louisville, beberapa tahun
silam.
Jerry Icenberg, kolumnis senior Newark Star-Ledger
menyatakan, Ali seorang nice guy atau punya kepribadian yang menyenangkan. Dia
mampu menyebarkan semangat kemanusiaan dan menjadi penerang bagi dunia.
"Ali seorang genuine Moslem (pribadi Muslim yang utuh),’’ kata Icenberg.
"I love Muhammad Ali. Dia seorang legenda dan juara
sejati bagi keseluruhan umat manusia. Muhammad Ali memang the Greatest
sekaligus juara yang sejati,’’ kata promotor tinju kondang Don King.
Sumber: http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/06/04/o88ioq385-muhammad-ali-allah-the-greatest
0 Response to "Muhammad Ali: Saya the Greatest"
Post a Comment