6 METODE PEMBINAAN AKHLAK ANAK
Minimal ada 6 (enam) metode pembinaan akhlak dalam
perspektif Islam, metode yang diambil dari al-Qur’an dan Hadis, serta pendapat
pakar pendidikan Islam :
Metode Uswah (teladan)
Teladan adalah sesuatu yang pantas untuk diikuti, karena
mengandung nilai-nilai kemanusiaan. Manusia teladan yang harus dicontoh dan
diteladani adalah Rasulullah SAW, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah
al-Ahzab ayat 21:
“Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasulullah itu, teladan
yang baik bagimu.”
Jadi, sikap dan perilaku yang harus dicontoh, adalah sikap
dan perilaku Rasulullah SAW, karena sudah teruji dan diakui oleh Allah SWT.
Aplikasi metode teladan, diantaranya adalah, tidak
menjelek-jelekkan seseorang, menghormati orang lain, membantu orang yang
membutuhkan pertolongan, berpakaian yang sopan, tidak berbohong, tidak berjanji
mungkir, membersihkan lingkungan, dan lain-lain ; yang paling penting orang
yang diteladani, harus berusaha berprestasi dalam bidang tugasnya.
Metode Ta’widiyah (pembiasaan)
Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah biasa.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, biasa artinya lazim atau umum ; seperti
sedia kala ; sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Muhammad Mursyi dalam bukunya “Seni Mendidik Anak”,
menyampaikan nasehat Imam al-Ghazali : “Seorang anak adalah amanah (titipan)
bagi orang tuanya, hatinya sangat bersih bagaikan mutiara, jika dibiasakan dan
diajarkan sesuatu kebaikan, maka ia akan tumbuh dewasa dengan tetap melakukan
kebaikan tersebut, sehingga ia mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat”
Dalam ilmu jiwa perkembangan, dikenal teori konvergensi,
dimana pribadi dapat dibentuk oleh lingkungannya, dengan mengembangkan potensi
dasar yang ada padanya. Salah satu cara yang dapat dilakukan, untuk
mengembangkan potensi dasar tersebut, adalah melalui kebiasaan yang baik. Oleh
karena itu, kebiasaan yang baik dapat menempa pribadi yang berakhlak mulia.
Aplikasi metode pembiasaan tersebut, diantaranya adalah,
terbiasa dalam keadaan berwudhu’, terbiasa tidur tidak terlalu malam dan bangun
tidak kesiangan, terbiasa membaca al-Qur’ab dan Asma ul-husna shalat berjamaah
di masjid/mushalla, terbiasa berpuasa sekali sebulan, terbiasa makan dengan
tangan kanan dan lain-lain. Pembiasaan yang baik adalah metode yang ampuh untuk
meningkatkan akhlak peserta didik dan anak didik.
Metode Mau’izhah (nasehat)
Kata mau’izhah berasal dari kata wa’zhu, yang berarti
nasehat yang terpuji, memotivasi untuk melaksanakannya dengan perkataan yang
lembut.
Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 232 :…
”Itulah
yang dinasehatkan kepada orang-orang yang beriman diantara kalian, yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian”…
Aplikasi metode nasehat, diantaranya adalah, nasehat dengan
argumen logika, nasehat tentang keuniversalan Islam, nasehat yang berwibawa,
nasehat dari aspek hukum, nasehat tentang “amar ma’ruf nahi mungkar”, nasehat
tentang amal ibadah dan lain-lain. Namun yang paling penting, si pemberi nasehat
harus mengamalkan terlebih dahulu apa yang dinasehatkan tersebut, kalau tidak
demikian, maka nasehat hanya akan menjadi lips-service.
Metode Qishshah (ceritera)
Qishshah dalam pendidikan mengandung arti, suatu cara dalam
menyampaikan materi pelajaran, dengan menuturkan secara kronologis, tentang
bagaimana terjadinya sesuatu hal, baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya
rekaan saja.
Dalam pendidikan Islam, ceritera yang bersumber dari
al-Qur’an dan Hadis merupakan metode pendidikan
yang sangat penting, alasannya, ceritera dalam al-Qur’an dan Hadis,
selalu memikat, menyentuh perasaan dan mendidik perasaan keimanan, contoh,
surah Yusuf, surah Bani Israil dan lain-lain.
Aplikasi metode qishshah ini, diantaranya adalah,
memperdengarkan casset, video dan ceritera-ceritera tertulis atau bergambar.
Pendidik harus membuka kesempatan bagi anak didik untuk bertanya, setelah itu
menjelaskan tentang hikmah qishshah dalam meningkatkan akhlak mulia.
Metode Amtsal (perumpamaan)
Metode perumpamaan adalah metode yang banyak dipergunakan
dalam al-Qur’an dan Hadis untuk mewujudkan akhlak mulia. Allah SWT berfirman
dalam surah al-Baqarah ayat 17 :
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan
api”…
Dalam beberapa literatur Islam, ditemukan banyak sekali
perumpamaan, seperti mengumpamakan orang yang lemah laksana kupu-kupu, orang
yang tinggi seperti jerapah, orang yang berani seperti singa, orang gemuk
seperti gajah, orang kurus seperti tongkat, orang ikut-ikutan seperti beo dan
lain-lain. Disarankan untuk mencari perumpamaan yang baik, ketika berbicara
dengan anak didik, karena perumpamaan itu, akan melekat pada pikirannnya dan
sulit untuk dilupakan.
Aplikasi metode perumpamaan, diantaranya adalah, materi yang
diajarkan bersifat abstrak, membandingkan dua masalah yang selevel dan
guru/orang tua tidak boleh salah dalam membandingkan, karena akan membingungkan
anak didik.
Metode perumpamaan ini akan dapat memberi pemahaman yang
mendalam, terhadap hal-hal yang sulit dicerna oleh perasaan. Apabila perasaan
sudah disentuh, akan terwujudlah peserta didik yang memiliki akhlak mulia
dengan penuh kesadaran.
Metode Tsawab (ganjaran)
Aplikasi metode ganjaran yang berbentuk hadiah, diantaranya
adalah, memanggil dengan panggilan kesayangan, memberikan pujian, memberikan
maaf atas kesalahan mereka, mengeluarkan perkataan yang baik, bermain atau
bercanda, menyambutnya dengan ramah, meneleponnya kalau perlu dan lain-lain.
Aplikasi metode ganjaran yang berbentuk hukuman,
diantaranya, pandangan yang sinis, memuji orang lain dihadapannya, tidak
mempedulikannya, memberikan ancaman yang positif dan menjewernya sebagai
alternatif terakhir. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Nawawi dari Abdullah bin
Basr al-Mani, ia berkata :
“Aku telah diutus oleh ibuku, dengan membawa beberapa biji
anggur untuk disampaikan kepada Rasulullah, kemudian aku memakannya sebelum aku
sampaikan kepada beliau, dan ketika aku mendatangi Rasulullah, beliau menjewer
telingaku sambil berseru ; wahai penipu”.
(Sumber : http://www.pelangipost.com/
0 Response to "YANG TERLUPAKAN: METODE MENGAJAR BERDASARKAN ANJURAN AL-QURAN DAN HADIST"
Post a Comment